Betapa dahsyat dorongan hasrat manusia untuk berbicara dan berkomentar akan sesuatu. Terutama era sosial media. tak sedikit karena tanggapan, cuitan dan komentar di medsos yang berujung pada perkelahian, pertengkaran, bahkan kriminalitas. Coba mengingat kembali nasihat ringkas namun padat lagi penuh makna dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau ia diam (HR al-Bukhari: 6018; Muslim: 47) Walau diartikan sama, namun ash-shamtu lebih berbobot daripada as-sukut. Ash-shamtu yaitu menahan diri dari berbicara padahal ia mampu, adapun as-sukut adalah diam tidak berbicara, baik ia mampu maupun tidak. Abu adz-Dzayyal rahimahullah berkata, تعلم الصمت كما تتعلم الكلام، فإن يكن الكلام يهديك، فإن الصمت يقيك Belajarlah diam sebagaimana engkau belajar bicara. Karena jika pun berbicara tidak membimbingmu maka sungguh diam akan me...
MENGABDI TANPA BATAS DENGAN IKHLAS