Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Diam padahal mampu berbicara

  Betapa dahsyat dorongan hasrat manusia untuk berbicara dan berkomentar akan sesuatu. Terutama era sosial media. tak sedikit karena tanggapan, cuitan dan komentar di medsos yang berujung pada perkelahian, pertengkaran, bahkan kriminalitas. Coba mengingat kembali nasihat ringkas namun padat lagi penuh makna dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau ia diam (HR al-Bukhari: 6018; Muslim: 47) Walau diartikan sama, namun ash-shamtu lebih berbobot daripada as-sukut. Ash-shamtu yaitu menahan diri dari berbicara padahal ia mampu, adapun as-sukut adalah diam tidak berbicara, baik ia mampu maupun tidak. Abu adz-Dzayyal rahimahullah berkata, تعلم الصمت كما تتعلم الكلام، فإن يكن الكلام يهديك، فإن الصمت يقيك Belajarlah diam sebagaimana engkau belajar bicara. Karena jika pun berbicara tidak membimbingmu maka sungguh diam akan menjag

Zahid yang Syahid

  Pada zaman Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa aali wasallam, hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid, yang berumur 35 tahun, namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah (teras) masjid Madinah. Ketika sedang mengasah pedangnya, tiba-tiba Rasulullah Saw datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.  “Wahai saudaraku Zahid… Selama ini engkau sendiri saja,” Rasulullah Saw menyapa. “Allah bersamaku ya Rasulullah,” kata Zahid, sambil tertunduk tak kuasa melihat kharismatik wajah Beliau. “Maksudku kenapa engkau selama ini membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…,?” Tanya Rasulullah Saw.  Zahid menjawab, “Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku tak tampan, siapa yang mau dengan diriku ya Rasulullah?” ”Asal engkau mau, itu urusan yang mudah.” Kata Rasulullah Saw sambil tersenyum. Kemudian Rasulullah Saw memerintahkan Sahabatnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar wanita yang bernama Zulfah binti Said, an

Keutamaan sedekah di hari Juma'at

  Jumat merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam.Banyak amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari ini. Hari Jumat adalah hari dimana pahala sedekah berlipat ganda, Satu diantaranya adalah sedekah : Rasullah SAW bersabda "pahala sedekah berlipat ganda pada hari Jumat." Sedekah tidak hanya berupa uang, Rasullah bersabda," Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, melarang daripada kemungkaran adalah sedekah, dan berhubungan badan dengan istri adalah sedekah." (HR Muslim). Berikut keutamaan sedekah di hari Jumat : 1. Seperti Sedekah di Bulan Ramadhan : Keutamaan melakukan sedekah di hari Jumat jika dibandingkan dengan hari lainnya adalah karena bersedekah di hari itu sama halnya seperti sedekah di bulan Ramadhan. Ibnu Qayyim berkata :“Sedekah di hari Jumat dibanding dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan

Pentingnya menjaga lisan ketika marah

  بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Suatu, ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah.. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan kepada sang anak untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah. Hari pertama anak itu telah memakukan begitu banyak paku ke pagar setiap kali dia marah lalu secara bertahap jumlahnya berkurang. Dia mendapati ternyata lebih mudah menahan amarahnya ketimbang memaku pagar. Akhirnya tibalah waktu dimana si anak merasa benar-benar bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal tersebut kepada sang ayah, yang kemudian mengusulkan untuk mencabut satu paku satu hari setiap dia berhasil menahan marah. Hari-hari berlalu dan si anak akhirnya memberitahu kepada sang ayah bahwa ia telah berhasil mencabut paku-paku tersebut, lalu sang ayah menuntun si anak menuju pagar belakang rumah. “Hmmz.., kamu telah berhasil dengan baik anakku, tetap

Tatkala dirimu tak di hargai

Pejamkanlah mata anda rapat-rapat, tarik nafas dan hembuskan secara perlahan. Ingatlah ALLAH sentiasa ada disisi kita, Allah tidak pernah melupakan hambaNYA, Allah sangat menghargai hambaNYA yang berusaha bersungguh-sungguh mencari kebaikan. Disaat senyumanmu tidak berbalas, ALLAH tahu keikhlasan senyumanmu itu. Disaat sapaanmu tidak berbalas, ALLAH tahu betapa kamu bersungguh-sungguh menyapanya. Disaat ajakanmu kearah kebaikan ditolak, ALLAH tahu betapa kamu ikhlas untuk berbagi pahala dengan mereka. Disaat kamu bertungkus lumus menyiapkan pekerjaanmu dengan niat ibadah walaupun tidak dihargai, ALLAH tahu betapa tingginya nilai pahalamu kerna niat ibadahmu. Tips menghilangkan perasaan kecewa kerana tidak dihargai : 1) Bersabar dan berfikiran positif Bersabarlah apabila kita mendapat reaksi dingin dari pihak lain. Mungkin apa yang kita usahakan tidak cukup bagus seperti mana yang dikehendaki. Teruskan berfikiran positif dalam setiap perbuatan kita, jangan hiraukan apa reaksi orang lain

Dahsyatnya menyebut anak dalam doa

Dr Fauzia Addabbus, seorang psikolog yang amat populer di Kuwait pernah menulis di Twitter, tentang rahasia-rahasia doa seorang Ibu jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya, dan ternyata efek dari twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang. Isi twitternya sebagai berikut : "Wahai para ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepada Nya bahwa engkau ridha atas mereka masing-masing. Begini doanya : اَللّٰهُمُّ اِنِّی اُشْهِدُكَ اَنِّی رَاضِيَۃٌ عَنْ اِبْنِی/اِبْنَتِی....تَمَامَ الرِّضَی وَكَمَالَ الرِّضَی وَمُنْتَهَی الرِّضَی فَاللّٰهُمَّ اَنْزِلْ رِضْوَانَكَ عَلَيْهِمْ بِرِضَائِى عَنْهُمْ (Ya allah aku bersaksi kepadaMu bahwa aku ridha kepada anak-anakku (sebutkan nama mereka, satu persatu) dengan ridha paripurna, ridha yang sempurna dan ridha yang paling komplit. Maka turunkanlah Yaa Allah keridhaanMu kepada mereka demi ridhaku kepada mereka). TESTIMONI PARA IBU YG MENDOAKAN AN

Akhlak Terpuji Sayyidatina Fatimah Az Zahra

  Tiba-tiba seorang kakek muncul ketika Rasulullah sedang berkumpul bersama para sahabatnya di dalam masjid selepas mengerjakan shalat jamaah." Wahai, Rasulullah. Saya sangat lapar. Tolonglah saya. Dan saya tidak punya pakaian kecuali yang menempel di badan sekarang. Berilah saya..." Sebenarnya Rasulullah sangat iba menyaksikan keadaan orang tua itu. Wajahnya pucat, bibirnya membiru dan tangannya agak gemetar memegangi tongkatnya. Cuma kebetulan beliau sedang tidak punya apa-apa. Sudah habis diberikannya kepada orang lain. "Maaf, pak tua. Tidak ada yang dapat saya berikan saat ini. Tetapi jangan putus asa. Datanglah kepada anak saya, Fatimah, mungkin ada sesuatu yang bisa diberikannya sebagai sedekah." Maka pergilah kakek itu kepada Fatimah. Di depan rumahnya kakek itu berseru, "Wahai putri Rasulullah. Aku lapar sekali. Dan tidak punya apa-apa. Aku datang kepada ayahmu, tetapi beliau sedang tidak punya apa-apa. Aku disuruhnya datang kepadamu. Mungkin engkau pun

Orang yang paling sibuk di akhirat

  Ada satu manusia yang dimana nantinya adalah orang yang paling sibuk di Akhirat Sibuk untuk apa ?  Iya, sibuk untuk menyelamatkan umatnya. Siapakah dia ?  Dia adalah Bagian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam  Pada hari itu, seorang suami lari dari istrinya, istri lari dari suaminya, anak lari dari orangtuanya, orangtua lari dari anaknya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya Pada hari itu semua orang sibuk mengurus dirinya sendiri Semua orang, Nabi Adam, Nabi Nuh, semua Nabi dan semua manusia pada hari itu sibuk dengan dirinya sendiri. Tapi Baginda Rasulullah, satu-satunya orang yang pada hari itu sangat sibuk mondar mandir. Sibuknya luar biasa. Beliau sibuk banget. Gimana sibuknya Baginda Rasulullah ? Ketika sedang di padang mahsyar Baginda Rasulullah langsung mencari, "Mana Umatku... Mana Umatku ?" Dikumpulkanlah semua umatnya kemudian Baginda Nabi sujud kepada Allah dalam sujud yang sangat lama. Hingga Allah SWT mengatakan, "Ya Muhammad ba

Perilaku Yang Mencerminkan Beriman Kepada Malaikat Allah

  Iman kepada malaikat merupakan yakin dengan sepenuh hati jika Allah SWT telah menciptakan malaikat sebagai makhluk ghaib yang diutus guna melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang senantiasa mengimani hal tersebut, akan menggunakan seluruh anggota tubuh atau anggota badan untuk tetap berusaha berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat di dalam kesehariannya. Beberapa di bawah ini merupakan contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT. Berkata dan berbuat jujur, karena di mana dan ke mana pun pasti malaikat akan senantiasa ada untuk mengawasi kita. Patuh dan taat terhadap hukum-hukum Allah SWT dan segala bentuk peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Melaksanakan tugas yang telah diemban kepada kita dengan rasa penuh tanggung jawab dan rasa ikhlas. Bertindak dengan hati-hati dan penuh perhitungan di segala bentuk perkataan dan perbuatan. Memiliki rasa empati dengan cara

Keutamaan Surat Al Ikhlas

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..  Surah Al Ikhlas terdiri dari 47 huruf, sedangkan membaca Al Qur'an 1 hurufnya mendapat 10 kebaikan, lalu coba kalikan dengan 10 kebaikan, maka anda akan mendapat 470 kebaikan hanya dengan membacanya 1 x. Apalagi jika kita membacanya 10 x, maka in-syaa Allah kita akan dapat 4.700 KEBAIKAN plus BONUS RUMAH SANGAT INDAH yang Allah bangunkan di Surga.. masaya Allah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi ALIF SATU HURUF, LAAM SATU HURUF dan MIIM SATU HURUF.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469) Dari Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَ