Assalamualaikum.Wr.Wb
SoBlog semuanya, Semoga selalu senantiasa dalam keadaan sehat dan bahagia selalu, Saatnya kembali kita membaca dan memahami, kali ini tema tentang "tempatkan rasa malu pada tempatnya" So berikut artikelnya..
➡Malu adalah perhiasan yang harus melekat pada setiap muslim. Namun kadang kita secara sadar ataupun tidak, meletakkan rasa malu tidak pada tempatnya. Malu menasehati saudaranya dengan alasan diri belum baik. Malu berinfak karena hanya sedikit. Malu untuk bertegur sapa karena perbedaan status sosial, dan lainnya.
➡Standar malu bukanlah dari ego pribadi, bukan dari hawa nafsu. Tetapi malu haruslah diletakkan pada tempatnya. Ketika apa? Yaitu ketika melakukan pelanggaran terhadap aturan Allah. Malu karena ketidaktaatan kita pada Allah.
➡Kita wajib malu ketika masih memakan riba. Malu ketika masih mengumbar aurat. Malu ketika masih melakukan ghibah ataupun memfitnah saudaranya. Malu ketika masih abai terhadap anak-anak. Malu ketika tidak taat terhadap suami. Masih banyak contoh malu lainnya.
➡Malu adalah akhlak yang utama. Hidupnya hati sesuai kuatnya sifat malu. Sedikitnya malu adalah bagian dari matinya hati dan ruh. Ketika hati hidup, niscaya akan sempurna sifat malu. Karena hakikat malu adalah meninggalkan perkara-perkara yang buruk.
➡Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda:
"Iman itu ada tujuh puluh sekian atau enam puluh sekian cabang. Maka iman yang paling utama adalah ucapan 'Laa Ilaaha Illallaah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu adalah cabang dari Iman." (HR. Muslim).
➡Jadi, letakkanlah malu pada tempatnya. Karena orang yang memiliki rasa malu akan menjauhkan diri dari akhlak dan prilaku tercela, tidak bangga akan perbuatan maksiat dan sebagainya. Malu bila menampakkan aibnya kepada orang lain dan menghindarkan diri dari akhlak yang tercela.
➡Hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam :
"Bila engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu." (HR. Tirmizi)
➡Ingatlah, akan ada pertanggung jawaban di yaumil akhir kelak atas seluruh perbuatan. Maka, hiasilah diri dengan rasa malu.
Wallahu a'lam.
by.AM
Komentar