Untuk terlihat kaya mungkin seseorang harus punya mobil, berlian, gadget dan berbagai macam agar diakui sebagai orang kaya. Namun bagaimana hatinya? Masih terus haus akan pujian, haus untuk semakin menampakaan hartanya?
.
Bukan, bukan seperti itu tabiat orang kaya yang sesungguhnya,
.
Orang kaya pastikah selalu merasa cukup? Belum tentu. Betapa banyak orang kaya namun masih merasa kekurangan. Hatinya tidak merasa puas dengan apa yang diberi Sang Pemberi Rizki. Ia masih terus mencari-cari apa yang belum ia raih. Hatinya masih terasa hampa karena ada saja yang belum ia raih.
.
.
Coba kita perhatikan nasehat suri tauladan kita. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
.
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
.
Ternyata kaya tidak melulu diukur dengan harta melainkan dengan hati,
Maa syaa Allah...
.
Semoga Allah mudahkan kita untuk menjadi orang kaya yang sesungguhnya, orang yang kaya hatinya,
.
Allahu a'lam
By.AM
Komentar